About

Selasa, 22 November 2016

seniman indonesia

           Seniman Indonesia yang terkenal dimata dunia

Indonesia sangat dikenal di mata dunia dengan alam, budaya, dan kulinernya yang beragam, tidak hanya itu, Indonesia ternyata juga juga memiliki segudang seniman-seniman senirupa hebat yang juga sangat tersohor di dunia.

Berikut nama seniman dan hasil karyanya yang berasal dari Indonesia dan sering diwacanakan di forum senirupa Dunia. Sudah sepatutnya kita bangga akan jasa-jasa dan karya para pelukis dari Indonesia ini. Kita sebagai bangsa yang hebat tidak boleh melupakan hasil karya para seniman yang sudah sangat mendunia ini, bahkan pernah menjadi topik perundingan utama pada Forum Senirupa Dunia.
cekidoottt....


1. Raden Syarif


Seniman Terkenal dari Indonesia


Raden Saleh Sjarif Boestaman adalah salah seorang pelukis paling terkenal dari Indonesia. Bisa dibilang ialah orang pertama Indonesia yang meng-internasional. Pergaulannya yang lusa menghantarkannya pada bangsawan dan keluarga kerajaan Inggris, Prusia, Austria dan Belanda. Tak sedikit pula yang menganugerahinya tanda penghargaan, yang kemudian selalu ia sematkan di dada. Di antaranya, bintang Ridder der Orde van de Eikenkoon (R.E.K.), Commandeur met de ster der Frans Joseph Orde (C.F.J.), Ksatria Orde Mahkota Prusia (R.K.P.), Ridder van de Witte Valk (R.W.V.), dll.

Seniman Terkenal dari Indonesia


Sedangkan penghargaan dari pemerintah Indonesia diberikan tahun 1969 lewat Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, secara anumerta berupa Piagam Anugerah Seni sebagai Perintis Seni Lukis di Indonesia. Wujud perhatian lain adalah, pembangunan ulang makamnya di Bogor yang dilakukan oleh Ir. Silaban atas perintah Presiden Soekarno, sejumlah lukisannya dipakai untuk ilustrasi benda berharga negara, misalnya akhir tahun 1967, PTT mengeluarkan perangko seri Raden Saleh dengan reproduksi dua lukisannya bergambar binatang buas yang sedang berkelahi. Berkat Raden Saleh, Indonesia boleh berbangga melihat karya anak bangsa menerobos museum akbar seperti Rijkmuseum, Amsterdam, Belanda, dan dipamerkan di museum bergengsi Louvre, Paris, Perancis.

2. Affandi Koesoema

Seniman Terkenal dari Indonesia


Affandi Koesoema adalah seorang pelukis yang dikenal sebagai Maestro Seni Lukis Indonesia, mungkin pelukis Indonesia yang paling terkenal di dunia internasional, berkat gaya ekspresionisnya yang khas.

Seniman Terkenal dari Indonesia


Pada tahun 1950-an ia banyak mengadakan pameran tunggal di India, Inggris, Eropa, dan Amerika Serikat. Pelukis yang produktif, Affandi telah melukis lebih dari dua ribu lukisan.

3. Basoeki Abdullah
Seniman Terkenal dari Indonesia
Basoeki Abdullah adalah salah seorang maestro pelukis Indonesia. Ia dikenal sebagai pelukis aliran realis dan naturalis. 
Seniman Terkenal dari Indonesia
Ia pernah diangkat menjadi pelukis resmi Istana Merdeka Jakarta dan karya-karyanya menghiasi istana-istana negara dan kepresidenan Indonesia, disamping menjadi barang koleksi dari berbagai penjuru dunia.

4. Barli Sasmitawinata
Seniman Terkenal dari Indonesia
Barli Sasmitawinata adalah seorang pelukis realis asal Indonesia. Ia mulai menekuni dunia seni lukis sekitar tahun 1930-an dan merupakan bagian dari “Kelompok Lima” yang juga beranggotakan Affandi, Hendra Gunawan, Sudarso, dan Wahdi. Awalnya ia menjadi pelukis atas permintaan kakak iparnya pada tahun 1935 agar ia memulai belajar melukis di studio milik Jos Pluimentz, pelukis asal Belgia yang tinggal di Bandung. Di sana ia banyak belajar melukis alam benda. Setelah berguru pada pelukis Italia Luigi Nobili (juga di Bandung), pada tahun 1950-an ia lalu melanjutkan pendidikan seni rupa di Eropa.
Seniman Terkenal dari Indonesia
Latar belakang pendidikan tingginya di Belanda dan Perancis (Académie de la Grande Chaumière, Paris, 1950 dan Rijksakademie van beeldende kunsten, Amsterdam, 1956) terwakili dalam karya-karyanya yang menunjukkan penguasaan teknik menggambar anatomi tubuh secara rinci.

5. Hendra Gunawan
Seniman Terkenal dari Indonesia
Hendra Gunawan dilahirkan pada 11 Juni 1918 di Bandung, Jawa Barat. Ia beruntung karena sempat sempat masuk sekolah dan belajar melukis pada Wahdi, seorang pelukis pemandangan. Kegiatannya bukan hanya melukis semata, tetapi pada waktu senggang ia menceburkan diri pada grup sandiwara Sunda sebagai pelukis dekor. Dari pengalaman itulah, ia mengasah kemampuannya.
Seniman Terkenal dari Indonesia
Pertemuannya dengan Affandi merupakan fase dan sumber inspirasi jalan hidupnya untuk menjadi seorang pelukis. Keberaniannya terlihat ketika ia membentuk Sanggar Pusaka Sunda pada tahun 1940-an bersama pelukis Bandung dan pernah beberapa kali mengadakan pameran bersama. Lukisan “Pengantin Revolusi”, disebut-sebut sebagai karya empu dengan ukuran kanvas yang besar, tematik yang menarik dan warna yang menggugah semangat juang. Nuansa kerakyatan menjadi fokus dalam pemaparan lukisannya.

hasil batik canting

Hasil gambar untuk contoh hasil batik canting



     CONTOH HASIL BATIK CANTING
Hasil gambar untuk contoh hasil batik cantingHasil gambar untuk contoh hasil batik canting











Hasil gambar untuk contoh hasil batik canting

hasil seni lukis








                                   CONTOH HASIL SENI LUKIS


Hasil gambar untuk contoh gambar seni lukisHasil gambar untuk contoh gambar seni lukis

Hasil gambar untuk contoh gambar seni lukis

Hasil gambar untuk contoh gambar seni lukis

Hasil gambar untuk contoh gambar seni lukis








Hasil gambar untuk contoh gambar seni lukis

teknik seni lukis

CARA PEMBUATAN SENI LUKIS


1.    Memunculkan gagasan
untuk memunculkan gagasan kreatif, dapat ditempuh dengan cara :
-    Mempelajari atau membaca buku,
-    Melihat film-film dokumenter tentang lukisan,
-    Mengunjungi kegiatan pameran atau museum,
-    Melihat objek secara langsung, dan
-    Mengembangan imajinasi.


2.    Memilih bahan
setelah terbentuk/muncul gagasan kreatif tersebut, langkah selanjutnya adalah memilih bahan yang akan digunakan , misalnya :
-    Menggunakan kertas gambar/karton dan pastel,
-    Menggunakan kertas gambar/karton dan spidol,
-    Menggunakan kertas gambar dan cat air,
-    Menggunakan kertas gambar dan cat aklirik, dan
-    Menggunakan kain kanvas yang dibentangkan/bingkai dan cat minyak.


3.    Menentukan teknik
ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam melukis, diantaranya :
-Teknik transparan warna (warna tipis),
-Teknik plakat warna (tebal),
-Teknik goresan ekspresif dengan menggunakan jari atau palet,
-Teknik tebal dan bertekstur (bertekstur warna), dan
- Teknik timbul.


4.    Membuat sketsa
setelah bahan dapat ditentukan, langkah selanjutnya adalah membuat sketsa gambar. Yang dimaksud sketsa adalah gambar awal yang akan dibuat lukisan. Sketsa inilah yang nantinya diselesaikan menjadi sebuah lukisan yang sempurna.


5.    Menyempurnakan lukisan
tahap melukis yang terakhir adalah menyempurnakan /menyelesaikan sketsa yang telah dibuat yaitu dengan cara :
-Mewarnai sketsa dengan goresan tipis pada objek pokok (positif) dan latar belakangnya (negatif)
-Menyempurnakan lukisan dengan kontur, penyinaran (spot light), penegasan, dan penentuan gelap terang.

unsur seni rupa terapan

Unsur Unsur Seni Rupa Terapan

Unsur-unsur seni rupa adalah unsur-unsur yang mewujudkan atau menciptakan suatu karya seni rupa. Unsur-unsur seni rupa tersebut ada 8, yaitu titik, garis, bidang, bentuk, tekstur, warna, cahaya, dan ruang.

Unsur Unsur Seni Rupa

1. Titik

Titik merupakan unsur dasar dalam seni rupa. Di antara unsur-unsur seni rupa yang lain, unsur ini adalah unsur yang ukurannya paling kecil. Semua wujud karya seni rupa, diawali oleh titik. Meski sederhana, titik juga dapat menjadi perhatian pusat, terutama jika berkumpul dan dipadukan dengan unsur seni rupa yang lain.

2. Garis Garis adalah goresan berbatas dengan dimensi memanjang dan memiliki suatu arah tertentu.  Unsur seni rupa yang satu ini memiliki beberapa sifat, antara lain pendek, panjang, miring, lurus, vertikal, horizontal, tebal, tipis, halus, berombak, melengkung, patah-patah, dan lainnya. Garis dalam seni rupa digunakan untuk memperoleh kesan tertentu, misalnya membuat kesan megah, kekar, simpel, kuat, atau agung.


Unsur Unsur Seni Rupa

3. Bidang

Bidang adalah unsur seni rupa yang dibentuk oleh hubungan beberapa garis. Bidang mempunyai dimensi panjang dan lebar. Berdasarkan jenisnya, bidang dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu bidang geometris, bidang biomorfosis (organis), bidang tak beraturan, dan bidang bersudut. Adapun berdasarkan bentuknya, unsur unsur seni rupa ini dibedakan menjadi  segitiga, bidang segiempat, trapesium, lingkaran, oval, dan lain sebagainya.

Unsur Unsur Seni Rupa

4. Bentuk atau Bangun

Bentuk merupakan unsur seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi. Bentuk dapat menyatakan sifat dari sebuah karya seni rupa, misalnya ornamental, bundar, kotak, atau tak beraturan (absurd). Adapun bentuk yang memiliki unsur nilai (value) disebut bentuk plastis (form) misalnya seperti meja, kursi, lemari, dan lain sebagainya.

Unsur Unsur Seni Rupa

5. Tekstur

Tekstur adalah unsur seni rupa yang menjadi sifat permukaan dari sebuah benda. Tekstur menyatakan kesan halus, kasar, kusam, mengkilap, licin, berpori, dan lain sebagainya. Tekstur dapat diketahui  melalui indra penglihatan dan rabaan. Penglihatan menyatakan tekstur semu (maya) sedangkan rabaan menyatakan tekstur nyata.

6. Warna

Warna adalah unsur seni rupa yang memiliki spektrum tertentu dalam sebuah cahaya sempurna (berwarna putih). Suatu warna dapat diketahui identitasnya melalui panjang gelombang cahaya. Warna seringkali menjadi unsur utama yang digunakan untuk karya seni rupa. Berdasarkan spektrumnya, warna dibedakan menjadi 5 jenis, yaitu warna primer, warna sekunder, warna tersier, warna analogus, dan warna komplementer.

Unsur Unsur Seni Rupa
  1. Warna primer adalah warna dasar yang tidak dapat diperoleh melalui campuran warna lain. Contoh warna ini antara lain kuning, merah, dan biru.
  2. Warna sekunder adalah warna yang diperoleh melalui hasil percampuran dua warna primer. Contoh warna ini antara lain oranye (jingga), ungu, dan hijau.
  3. Warna tersier adalah warna yang diperoleh dari hasil percampuran dua warna sekunder. Contoh warna ini antara lain aquamarine, chartreuse, marigold, vermilion, magenta, dan violet.
  4. Warna analogus adalah warna yang letaknya berada dalam deretan dalam suatu lingkaran warna. Contoh warna ini antara lain deretan warna hijau yang menuju warna kuning, deretan warna ungu menuju warna merah,dan lain sebagainya.
  5. Warna komplementer adalah warna kontras yang saling berseberangan dalam sebuah lingaran warna. Contoh warna ini antara lain deret warna kuning yang berseberangan ungu, merah yang berseberangan denga hijau, dan lain sebagainya.

7. Gelap dan Terang

Gelap dan terang atau cahaya juga merupakan unsur unsur seni rupa yang dapat mempengaruhi keindahan suatu seni rupa. Cahaya berguna untuk menggambarkan benda tampak menjadi 3 dimensi, menyatakan kesan kedalaman, dan memberi perbedaan kontras.
Cahaya gelap dan terang dapat dibuat melalui daya pancar atau pencampuran hitam dan putih.

Unsur Unsur Seni Rupa Terapan 2 dan 3 Dimensi

8. Ruang (kedalaman)

Ruang menjadi salah satu unsur seni rupa 3 dimensi. Ruang dapat dilihat dalam seni arsitektur rumah, gedung, atau bangunan lainnya. Sedangkan dalam seni rupa 2 dimensi, unsur unsur seni rupa yang satu ini hanya bersifat semu. Ruang dalam seni rupa dua dimensi dapat ditemukan melalui penggambaran pipih, menjorok, cembung,datar, cekung, jauh, dekat, dan lain sebagainya.

Unsur Unsur Seni Rupa Terapan 2 dan 3 Dimensi
Nah, dem

unsur seni rupa 3 dimensi


Unsur Seni Rupa 3 Dimensi

Karya seni rupa 3 dimensi mempunyai unsur yang membentuk kesatuan sehingga dapat memperindah atau mempercantik pada karya seni rupa 3 dimensi.
Berikut ini unsur-unsur yang membentuk karya seni rupa:
1.Titik
Titik merupakan unsur karya seni rupa yang paling dasar dan paling kecil. Titik seperti sebuat bintik dalam seni rupa. Dengan sebuah titik, seseorang bisa mendapatkan ide baru dalam berkarya seperti membuat garis dan ruang. Selain itu titik mempunyai pusat perhatian tersendiri bilang sendiri atau mempunyai warna yang mencolok berbeda sendiri dari yang lainnya.
2.Garis
Garis merupakan goresan atau batas suatu benda, ruang, bidang, warna, tekstur dan sebagainya. Garis mempunyai dimensi yang cenderung memanjang dan mempunyai arah tertentu. Gari juga memiliki beberapa sifat seperti panjang, pendek, horizontal, vertikal, tipis, lurus, berombak, melengkung, tebal, patah-patah, miring, halus dan lain-lain.
Selain itu garis juga mempunyai berbagai bentuk seperti garis mendatar, garis tegak, garis miring, garing lengkung, garis bersilang, garis sejajar, garis zig zag, garis spiral dan garis gelombang. Penggunaan garis dalam sebuah gambar juga memiliki kesan tertentu, seperti garis lurus mempunyai kesan kesan keras, garis patah-patah yang memiliki kesan kaku.
3.Bidang
Salah satu karya seni rupa yang dibentuk atau terbentuk dari hubungan beberapa garis disebut bidang. Bidang memiliki dimensi panjang, lebar atau bisa disebut juga pipih. sedangkan bentuk memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi, oleh sebab itu bentuk mempunyai isi atau volume.
Berdasarkan bentuknya, bidang dan bentuk memiliki beragam macam seperti bidang geometris, bidang simetris, bidang organis dan lain sebagainya.
4.Bentuk
Bentuk bisa diartikan sebagai bangun atau plastis. Bangun mempunyai bentuk yang polos. Sedangkan bentuk plastits bukan hanya dilihat dari bentuknya saja, melainkan ada nilai dan maknanya sepeti lemari, lemari bukan hanya sebuah benda tetapi memiliki kegunaan untuk meletakkan pakaian.
5.Tekstur
Tekstru adalah sifat permukaan sebuah benda. Sifatnya kasar, halus, berpori, licin, mengkilap dan sifat-sifatnya bisa dirasakan lewat indra mata dan indra peraba. Berdasarkan jenisnya tekstur terbagi menjadi dua macam yaitu tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata mempunyai nilai dan kandungan yang sama dengan pengelihatan dan perabaan, sedangkan tekstru semua tidak mempunyai nilai dan kandungan yang sama dengan pengelihatan dan perabaan.

seni lukis zaman prasejarah

  SENI LUKIS ZAMAN PRASEJARAH
1. Seni Lukis Prasejarah Indonesia
Pada zaman prasejarah, seni lukis memegang peranan penting karena setiap lukisan mempunyai makna dan maksud tertentu. Pada zaman tersebut lukisan dibuat pada dinding-dinding gua dan karang. Salah satu teknik yang digunakan oleh orang-orang gua untuk melukis di dinding-dinding gua adalah dengan menempelkan tangan di dinding gua, lalu disemprot dengan kunyahan daun-daunan atau batu mineral berwarna. Teknik menyemprot ini dikenal dengan nama aerograph. Media lain yang digunakan untuk membuat lukisan adalah tanah liat. Pewarna yang digunakan berasal dari bahan-bahan alami seperti mineral dan lemak binatang. Pada umumnya tujuan dan tema yang dipilih untuk membuat lukisan-lukisan tersebut adalah magis.
Contoh karya seni lukis yang dihasilkan pada zaman prasejarah dapat dilihat di Gua Leang Pattakere di Maros, Sulawesi Selatan. Lukisan tersebut menggambarkan adegan perburuan. Selain itu, ada juga lukisan pada dinding-dinding gua di pantai selatan Irian Jaya (Papua). Lukisan yang terdapat di tempat tersebut menggambarkan nenek moyang. Hal yang menarik perhatian pada lukisan yang tersebar di daerah yang amat luas itu adalah siluet tangan yang terdapat di manamana. Cap tangan ini terdapat pula di Sulawesi Selatan, pada lukisan di tebing batu di teluk Sulaeman Seram, di teluk Berau Papua, dan di pulau Arguni dan di kepulauan Kei. Selain motif bayangan tangan, motif yang terdapat di banyak tempat ialah sosok manusia, perahu, matahari, bulan, burung, ikan, kura-kura, manusia, kadal, kaki, dan babi rusa.
2. Seni Lukis Hindu Klasik Indonesia
Setelah zaman prasejarah berakhir, bangsa Indonesia telah memiliki berbagai macam keahlian seperti pembuatan batu besar berbentuk piramida berundak, seni tuang logam, pertanian dan peralatannya, seni pahat, serta pembuatan batik yang dikembangkan dengan penambahan unsur-unsur baru pada waktu masuknya pengaruh Hindu. Zaman ini merupakan babak baru dalam periodisasi kebudayaan di Indonesia dan dapat dikatakan sebagai zaman sejarah karena pada zaman ini telah ditemukan peninggalan berupa tulisan. Hal ini terjadi karena adanya kontak kebudayaan dengan India sekitar abad ke-5 M.

Tema yang umum digunakan pada suatu karya seni pada masa ini antara lain tema agama, mitologi, legenda, dan cerita sejarah. Contohnya lukisan Bali Klasik yang berisi cerita Ramayana dan Mahabharata. Gaya yang dipakai pada pahatan dinding candi zaman Majapahit adalah gaya wayang dengan komposisi bidang mendatar yang padat dan sarat dengan stilasi. Sebutan gaya wayang di sini menunjukkan tanda persamaan dalam stilasi bentuk tokoh cerita wayang kulit dan lukisan Bali Klasik. Warna lukisan terbatas pada warna-warna yang dapat dicapai bahan alami seperti kulit kayu, daun-daunan, tanah, dan jelaga. Lukisan dibuat pada kain memanjang tanpa dipasang pada bingkai rentang sehingga hasilnya menyerupai lukisan gulungan. Seperti juga pahatan dinding candi dan gambar lontar, fungsi dari lukisan Bali Klasik adalah sebagai media pendidikan sesuai dengan ajaran agama atau falsafah hidup zaman Hindu.
Seni lukis di Bali mulai berlangsung ketika kebudayaan Hindu Jawa Timur terdesak oleh kebudayaan Islam. Keberadaan seni lukis yang menyatu dan berakulturasi dengan kebudayaan Hindu menjadi khas dan dikenal oleh berbagai negara hingga kini. Perkembangan seni lukis Hindu-Bali dapat diuraikan dalam tiga bagian, yaitu seni lukis Kamasan, seni lukis Pita Maha, dan seni lukis Seniman Muda.
3. Seni Lukis Islam Indonesia
Seperti pada zaman Hindu, kesenian Islam di Indonesia berpusat di istana. Seorang seniman tugasnya tidak semata-mata menciptakan karya seni, akan tetapi ia juga seorang ahli dalam berbagai ilmu pengetahuan dan filsafat, di samping mengenal cabang seni lainnya. Pada seni Islam, terdapat suatu pantangan untuk melukiskan motif makhluk hidup dalam bentuk realistis. Para seniman melakukan upaya kompromistis dengan kebudayaan sebelumnya.

Dalam hal ini toleransi Islam mendukung proses kesinambungan tradisi seni rupa sebelumnya, tetapi dengan nafas baru, seperti hiasan dengan motif stilasi binatang dan manusia dipadukan dengan huruf Arab, baik dalam penerapan elemen estetis pada mesjid, penggarapan seni kriya, lukisan atau kaligrafi. Adapun pembuatan patung, dibuat demikian tersamar sehingga seolah-olah gambaran ini hanya berupa hiasan dedaunan atau flora.
Biasanya lukisan dibuat sebagai hiasan yang menggambarkan cerita-cerita tokoh dalam pewayangan atau lukisan binatang candra sangkala dan tentang riwayat nabi. Adapun bentuk lukisan yang disamarkan seperti lukisan kaca yang berasal dari Cirebon.
4. Seni Lukis Indonesia Baru
Seni lukis Indonesia baru berkembang setelah masa seni lukis Islam. Berikut ini latar belakang lahirnya seni lukis Indonesia baru beserta perkembangannnya.
a. Latar Belakang
Seni lukis Indonesia baru yang berkembang di Indonesia seperti juga kesenian pada umumnya tidak dapat sepenuhnya dipahami tanpa menempatkannya dalam keseluruhan kerangka masyarakat dan kebudayaan Indonesia. Perkembangan jarya seni lukis Indonesia dipengaruhi kuat oleh kekuatan sejarah. Latar belakang lahirnya seni lukis Indonesia baru adalah sebagai berikut.
1. Warisan Budaya
Warisan budaya merupakan bagian dalam pembentukan watak seorang manusia yang berdasar pada hubungan manusia itu dengan keadaan di sekelilingnya. Di dalamnya terkandung hubungan kejiwaan antara intuisi manusia dan emosi manusia dengan realitas yang tak terumuskan.
2) Kekuatan sejarah
Kekuatan sejarah yang berupa kejadiankejadian dan gejala-gejala sosial yang sedang berlangsung di sekeliling seniman. Kehidupan sosial dengan pergolakanpergolakan dan perjuangan nasional. Tumbuhnya kesadaran nasional yang mencetuskan Sumpah Pemuda pada 1928 pun merupakan gejala masyarakat yang menjadi dorongan kuat di masa awal perkembangan seni lukis Indonesia baru.
3) Pengaruh Barat
Pengaruh barat adalah kenyataan yang juga merupakan kekuatan sejarah. Masa sebelum merdeka misalnya, mengakibatkan persentuhan antara seni lukis Indonesia pada awal pembentukannya dengan seni lukis Barat. Majunya media komunikasi dunia dan percampuran peradaban dunia seni rupa pun menjadi masalah khusus.

perkembangan seni rupa eropa modern

PERKEMBANGAN SENI RUPA EROPA MODERN

A. Klasik
• Yunani
Yunani terletak di ujung tenggara Benua Eropa dengan kepulauannya di laut Aegea dan Laut Ionia. Bangsa Yunani termasuk bangsa Indo-Jerman yang memasuki wilayah tersebut sekitar tahun 2000 SM.
Bangsa Yunani terpisah-pisah oleh pegunungan yang banyak terdapat diwilayah Negara tersebut. Beberapa pegunungan menyebabkan munculnya kelompok bangsa -bangsa kecil.
Beberapa kelompok banagsa tersebut antara lain :
a. Bangsa Ionia yang berada di Jazirah Attaoi dan berpusat di Athena
b. Bangsa Aeolia yang berada bagian utara Yunani dan berpusat di Olymphia dan Delphi.
c. Bangsa Doria yangt berada di Jazirah Peloponesos dan berpusat di Sparta.

Bangsa Yunani merupakan bangsa Politeisme. Kehidupan teisme selalu mereka hubungkan dengan kehidupan manusia. Dewa-dewi bangsa yunani antara lain :
a. Dewa Zeus : yaitu bapak para dewa atau dewa yang dipercaya paling agung.
b. Dewi Hera : yaitu dewi perkawinan.
c. Dewa Apollo : yaitu dewa matahari.
d. Dewi Pallas Athyena : yaitu dewi penguasa pengetahuan dan keperwiraan.
e. Dewi Aphrodite : yaitu dewi kecantikan.
f. Dewa Hades : yaitu dewa kematian.
g. Dewa Poseidon : yaitu dewa laut.
h. Dewa Hermes : yaitu dewa perdagangan.
Kepercayaan terhadap dewa-dewi tersebut juga mengilhami munculnya corak seni rupa di Yunani.
Perkembangan seni Yunani digolongkan dalam 3 periode, yaitu :
1. Zaman Yunani Prasejarah
Kesenian Yunani diawali berkembangnya seni Kreta dan Kriti-Mycenea yang merupakan nama pulau yang diduduki sekitar tahun 1250 SM. Pada zaman ini, bangsa Yunani telah dapat membuat benda-benda seni rupa,antara lain :
a. Seni Bangunan
o Pavilliun
o Balik
o Lorong-lorong yang berliku
o Beranda.

b. seni relief
Seni relief pada zaman itu cenderung menggunakan teknik Fresco, yaitu pewarnaan dinding dalam keadaan basah. Sedangkan pahatan relief bercorak dekoratif.
c. seni Patung.

2. Zaman Yunani tengah
Pada zaman ini Yunani dikuasai oleh bangsa Doria dan bangsa Ionia. Karena terdapat dua kekuatan yang berkuasa maka sering terjadi perselisihan di antara dua bangsa tersebut. Pada zaman ini bangsa Yunani juga disebut bangsa Archaea
Karya seni yang berkembang mencapai taraf kemajuan adalah seni Keramik.Peninggalan seni keramik pada zaman ini memiliki kandungan nilai seni yang tinggi. Sedangkan peninggalan seni bangunan tidak ditemukan, karena seni bangun pada masa itu terbuat dari kayu.
Diantara cabang seni lain yang tumbuh adalah seni Patung. Karena Yunani saat itu dikuasai oleh dua bangsa, maka corak seni patung yang berkembang juga mempunyai dua corak, yatiu corak Doria dan corak Ionia.

Seni patung Doria cirinya sebagai berikut :
o Menggambarkan figure laki-laki sebagai lambing dewa
o Sikap orang berjalan dengan kaki kiri melangkah di depan
o Proporsi tidak realistis
o Wajah bulat dengan senyum angkuh dan bibir sedikit terbuka.

Seni Patung Ionia cirinya sebagai berikut :
o Menggambarkan figure perempuan sebagai lambang dewi.
o Sikap duduk dan berdiri mengesankan gerakan.
o Wajah tersenyum ramah.
o Bentuk lebih harmonis.

Peradaban bangsa Yunani pada masa ini menghasilan suatu bentuk penghormatan terhadap dewa Zeus yang disebut dengan istilah Olympiade.

3. Zaman Gemilang.
Kepercayaan bangsa Yunani terhadap dewa-dewi menjadi latar belakang pertumbuhan seni bangunan yang berkembang sangat pesat. Bangunan-bangunan di Yunani zaman ini berdiri dengan megah dan mempunyai nilai seni yang tinggi . hal ini karena pada zaman tersebut berlaku aturan-aturan seni yang disebut dengan Golden Section. Aturan ini tidak hanya berlaku untuk bangunan saja, namun juga untuk cabang-cabang seni rupa lainnya.
Peninggalan karya seni pada zaman Yunani yang paling menonjol adalah :
a. Seni Bangunan
Peninggalan seni bangunan zaman Gemilang terutama kuil. Seni bangunan Yunani pada umumnya mempunyai cirri khas dalam bentuk, jumlah, dan penempatan tiang-tiangnya.
Penempatan dan jumlah tiang pada bangunan Yunani selalu genap. Untuk hal ini juga ada aturannya dan cirri yang khusus.
Berikut beberapa contoh penenpatan tiang pada bangunan Yunani :
o Tetratylos adalah bangunan denmgan jumlah tiang 4 buah.
o Hexastylos adalah bangunan dengan jumlah tiang 6 buah.
o Octatylos adalah bangunan dengan jumlah tiang 8 buah.
Menurut bentuknya, tiang-tiang bangunan Yunani mempunyai 2 corak, yaitu : Doria dan Ionia.
Dua corak tersebut mempunyai perbedaan yang menonjol dalam beberapa hal. Kecuali kedua corak tersebut sebenarnyamasih terdapat satu corak lain yang tidak begitu dominan, yaitu Korynthia. Perbedaan corak ini terletak pada hiasan kapitilnya yang terdiri dari motif tumbuhan dengan ujung daun mengghulung keluar. Corak Korynthia ini diciptakan oleh pemahat Kallymachos ( 400 SM ).

Corak Tiang Doria :
o Tidak mempunyai undakan alas ( stylobate )
o Badan tiang dihiasi motif gerigi bertaut (channel) sebanyak 16 buah.
o Kepala tiang (Kapitil) terdiri dari kerucut bali (echirus) yang tertutup dengan papan pualam persegi (abacus) dengan hiasan motif meander
o Balok kaso (Architrave) licin dan polos
o Di atas kaso induk dipasang kaso-kaso yang setiap ujungnya dipasangi 3 lembar papan pualam (tryglyph)
Contoh bangunan zaman Doria : Kuil Parthenon, Kuil Apollo, Kuil Aphala, Kuil Propylos
Corak Tiang Ionia :
o Tiang-tiang dilengkapi kaki undakan (stylobate)
o Tiang berbentuk lebih langsing
o Channel (gerigi) tidak bertautan dan berjumlah 24 buah
o Kapitil berbentuk bantalan berukir dengan kedua ujungnya dibuat melengkung. Kapitil untuk sudut berbeda dengan bagian tengah.
o Architrave mempunyai 3 tingkat
o Friez dibuat memanjang tanpa tryglyph.
o Banyak dihiasi motif ukiran
Contoh bangunan zaman Ionia : Kuil Athena, Kuil Erechteum, Kuil

b. Seni Patung
Pada zaman ini,seni patung Yunani benar-benar mencapai puncaknya. Hal ini karena seni patung telah menemukan proporsi yang mendekati sempurna.Kemajuan seni patung Yunani dipelopori oleh 3 seniman yang hidup di masa itu. Mereka adalah Phiedias , Myron, dan Polycletos. Ketiga seniman ini mampu menggabungkan patung corak Doria yang tegar dengan patung corak Ionia yang harmonis. Gaya percampuran ini mereka sebut dengan Attis. Nama tersebut diambil dari nama tempat mereka berkarya, Attica-Athena. Phiedias, Myron, dan Polycletos adalah murid Hagelades dari Argos

o Phiedias
Adalah pematung terkemuka pada saat itu. Dia pula yang menciptakan patung dewa-dewa mitologi Yunani dalam bentuk patung manusia yang digarap dalam proporsi dan ukuran yang ideal. Sehingga patung karyanya betul-betul sempurna.
Patung karya Phiedias :
- Athena Promachos (Dewi Pallas Athena ) terbuat dari perunggu setinggi 9 meter
- Athena Lemnia terbuat dari perunggu
- Athena Parthenon terbuat dari kayu disalut bahan Gading dan Emas.
- Dewa Zeus terbuat dari Gading dan Emas.
- Patung / Relief pada kuil Parthenon
- Relief pada kuil Parthenon berbentuk adegan pertempuran Lapithus dan Kentaurus.
o Myron
Adalah pematung yang lebih mengutamakan gerak dan dinamika pada bentuk dan proporsi.
Karya-karya Myron antara lain :
- Maryas menari
- Pelempar cakram
o Polycletos
Adalah seniman yang menitikberatkan pada aspek proporsi secara ideal dan penampilan gerak. Sehingga patung-patung karyanya mempunyai perbandingan sangat sempurna. Karena itu, ukuran-ukuran proporsi Polycletos terkenal sebagai Canon Polycletos.
Karya-karyanya antara lain :
- Pelempar Lembing.
- Pemuda Menggunakan Ikat Kepala Kemenangan (Diadumenos)
- Amazon Luka
Selain dari ketiga seniman tersebut, pada masa itu masih banyak pematung-pematung yang terkenal,antara lain : Praxiteles, Skopas, dan Lysippos




• Romawi
Kebudayaan Romawi pada umumnya terpengaruh kebudayaan Hellenisme,yaitu percampuran kebudayaan Yunani dengan kebudayaan dari Asia Depan yang berasal dari daerah-daerah di sekitar laut Mediterania dengan pusatnya di Rhodos, Perganon, dan Iskandariah, dengan ciri seni patungnya menonjolkan gaya rupawan dan gaya Lincah.
Di zaman Kaisar Oktavianus Augustus ( 31 SM – 14 SM ), banyak dibangun tempat tinggal para bangsawan yang indah dengan seni bangunan yang berunsurkan gaya Ionia dan gaya Korinthia pada pembuatan kapitilnya. Gaya gabungan corak Ionia dan Korinthia disebut gaya Komposit Kapitil.

Hasil kesenian zaman Romawi yang menonjol antara lain :
o Seni Bangunan

- Istana
Istana atau rumah para bangsawan biasanya dilengkapi dengan : Atrium (ruang muka yang luas yang dikelilingi oleh kamar-kamar), Impluvium (Kolam renang tadah hujan), dan Prytillium (Taman-taman bertiang)

- Theater
Yaitu tempat pertunjukan yang tempat penontonnya dibuat makin kebelakang makin tinggi. Bangunan ini biasanya didirikan pada lereng bukit dan dilengkapi dengan : Pentas (tempat bermain) dan Orchresta (tempat para bangsawan menonton atau tempat pemain cadangan)

- Colosseum
Yaitu bangunan yang berfungsi untuk mengadu Gladiator melawan binatang buas. Bangunan ini ada yang terdiri dari empat tingkat dan dikelilingi tiang-tiang colosseum yang menampung sampai 100.000 orang.

- Circus
Yaitu tempat pacuan kereta kuda dengan bentuk bangunan memanjang, di tengah terdapat tembok berhias lambang-lambang perlombaan. Tembok berhias ini disebut Spina

- Triumphal Arch
Yaitu bangunan yang berguna sebagai monument kemenangan atau penghormatan terhadap pahlawan yang telah berjuang bagi Romawi. Gapura ini biasanya dihiasi gambar-gambar peperangan.

- Basilika
Yaitu bangunan yang berfungsi sebagai pasar atau pengadilan. Bangunan Basilika ini sangat sederhana karena terbuat dari kayu. Basilika yang berfungsi sebagai tempat pengadilan dilengkapi dengan apsis, yaitu bangunan berbentuk ladam kuda dengan lantai ditinggikan untuk tempat duduk hakim.

- Aquaduct
Yaitu saluran air atau gorong-gorong air dari sumber air di perbukitan ke daerah-daerah yang membutuhkan.

- Thermae
Yaitu pemandian air hangat dengan system pemanasan api. Bangunan profane ini sangat mewah karena dilengkapi dengan kamar-kamar untuk berbagai fungsi, taman, dan ruang istirahat.
Suhu airnya ada 3 tingkatan, yaitu : Frigdrium (air dingin), Tepidarium (air hangat), Caldarium ( air panas)

o Seni Patung
Seni patung Romawi kebanyakan merupakan penjiplakan dari seni patung Yunani. Namun seniman Romawi mengubah bahannya dari perunggu diganti dengan bahan Batu Pualam.
Seni patung Romawi sangat menonjol dalam bentuk Potret. Namun unsure realisnya masih menganut gaya Yunani.
Seni Relief Romawi banyak menggambarkan cerita peperangan bertema sejarah. Bentuknya tidak sebaik relief Yunani, terutama dalam hal perspektif.



B. Renaissance
Zaman Renaissance lahir di Italia pada permulaan abad ke-15 dan mengalami puncak kejayaan pada abad ke-16 yang berpusat di kota Florence. Renaissance berarti Kebangkitan atau Kelahiran kembanli kebudayaan Yunani-Romawi. Adanya Renaissance dapat melahirkan nilai-nilai kehidupan baru, kebebasan berfikir, kebebasan menuangkan kebebasan menciptakan ide dan gagasan.
Renaissance mengandung arti yang luas dalam segala aspek kehidupan, terutama dalam bidang kebudayaan manusia. Dengan pola pemikiran yang bebas,maka pada masa ini memunculkan nilai-nilai kehidupan baru, berpandangan baru dan yang paling prinsip pola hidupnya berorientasi pada masa depan.
Dalam bidang seni mengalami kemajuan denganh pesat. Bahkan seni yang bberkait dengan agama juga mengalami perkembangan dengan bebasnya. Sampai Paus-pausnya pun mau melindungi perkembangan kesenian Renaissance. Terciptanya Gereja San Pietro di Roma merupakan salah satu hasil seni arsitektur renaissance. Hal itu merupakan bukti bahwa pada masa itu antara seni dan agama mendapat tempat tersendiri.
Gereja San Pietro didirikan abad ke-16 oleh seniman Bramante dan dilanjutkan oleh Michelangelo, terutama kubahnya.
Dengan adanya kebebasan berfikir, mengeluarkan ide, perasaan secara wajar, maka pada zaman Renaissance banyak memunculkan tokoh-tokoh seni dunia antara lain : Leonardo da Vinci, Michelangelo, dan Raffael Santi. Mereka adalah tiga besar seniman abad itu.
Pada masa Renaissance, perkembangan seni lukisnya pada anatomi, perspektif, warna, cahaya, dan komposisi. Pollainolo merupakan pelukis pertama yang mempelajari anatomi, sedangkan Pierodella Pransiska adalah pelukis yang memperkenalkan teori perspektif.


Leonardo da Vinci
Leonardo da Vinci lahir tahun 1452 dan meninggal tahun 1519. Nama aslinya Leonardo,karena menurut statistic ia dilahirkan di Vinci (Italia) maka orang menyebut Leonardo da Vinci yang berarti Leonardo dari kota Vinci.
Disamping seorang seniman Leonerdo da Vinci juga seorang pematung,penyelidik alam, ahli ilmu pasti, penyair, musikus, ahlibotani, geologi, matematika dan sebagai ahli filsafat. Dalam seni lukis dia belajar kepada Verrochio di Firenze. Pertkembangan selanjutnya tahun 1482 Leonardo pindah ke Milano dan kepindahannya membawa tanda kehormatan sebagai pelukis, karena kemampuannya yang mengagumkan, ia lantas diangkat sebagai pelukis istana oleh Lodovoco Sforza. Di istana ini ia dapat menyusun buku berjudul “ Trattato della Pittura “. Buku ini sangat terkenal karena disertai goresan-goresan penanya.
Leonardo da Vinci tidak hanya menciptakab masterpiece “ Monalisa “ saja tapi banyak karya lainnya seperti “ Perjamuan Terakhir “ yang di buat selama 2 tahun.
Michelangelo
Seniman ini lebih dikenal punya sifat radikal dibanding dengan seniman-seniman sezamannya. Sebagai pematung,ia telah mencapai puncak kehaliannya, itu terlihat dalam menciptakan bentuk yang serba plastis, ekspresif dan menakjubkan. Hal ini sebagaimana diungkapkan pada karya patungnya “ David, Nabi Musa, dan Budak “. Selain itu Michelangelo telah menyelesaikan lukisan dindingnya berjudul “ Penciptaan Adam “ yaqng termasyhur di dunia.

Raffael Santi
Dia seoarang pelukis yang merupakan kebalikan dari Michelangelo. Ia tidak menampakkan punya gaya sendiri, juga tidak mencerminkan pandangan hidup sebagai seorang cendekiawan atau membawakan paham agama.
Raffael Santi banyak melukis tentang Madoda dengan keindahan yang dicita-citakan manusia. Karya seninya yang besar adalah lukisan-lukisan potret antara lain fresco-fresco yang terdapat di Vatikan.
Sebagai seorang seniman Raffael Santi menitikberatkan pada bentuk dari pada isi. Dan daya tarik lukisannya hanyalah pada pewarnaan, bentuk, Balance, dan Komposisi.


C. Barok
Lahir pada pertengahan abad ke-16 bermula dari seorang seniman Belanda bernama Peter Paul Rubens pergi ke Italia untuk belajar pada seniman-seniman besar Italia pada zaman itu, dan akhirnya Peter Paul Rubens dapat terkenal, dan selanjutnya dianggap sebagai pelopor Barok.
Barok (Baroque) berasal dari kata Romawi yang artinya tidak beraturan atau menyimpang.
Rubens melukis manusia dengan lukisan tubuhnya penuh otot-otot serta perkasa seperti karya gurunya Michelangelo. Lukisannya memperlihatkan kemahirannya untuk membentuk gaya realisme dan disertai warna gilang-gemilang.
Pelukis Barok yang menguasai teknik akademik adalah Frans Hals. Ia melukis orang, dan pada umumnya dari kumpulan perwira tinggi, pembesar negeri dan juga rakyat banyak. Lukisannya amat hidup,karakter orang tampak sangat dikuasai.
Sesudah Frans Hals disusul pelukis terkenal dari Belanda bernama Rembrat van Rijn. Karya lukisnya yang terkenal adalah “ The Night Wacht “.
Ciri-ciri zaman Barok semua lebih bebas dan leluasa dalam menempatkan dirinya pada hasil karyanya, sehingga warna lebih cemerlang serta ukir-ukirannya lebih bergaya, efek cahaya lebih mengesankan. Juga karakter pakaian (drafery) pada seni patung diberi aksen, sehingga memperlihatkan gerak yang hidup.

D. Rococo
Pada pertengahan abad ke-18, setelah pengaruh Barok yang selalu mengutamakan sesuatu yang dibuat-buat atau berlebihan mulai menurun, muncul era baru yang dinamakan Rococo, yakni suatu istilah nama tentang kemunduran Barok. Istilah ini berasal dari kata Rocaille yaitu seni kulit kerang.
Kalau dilihat dari fakta sejarah yang ada, bahwa Rococo bukanlah suatu aliran baru atau kelanjutan dari zaman Barok, tetapi hanya suatu tanda atau nama pada sifat-sifat kehancuran atau penyelewengan-penyelewengan seniman pada waktu itu.
Walaupun karya seni yang diberi istilah Rococo ini bernilai rendah, namun banyak pengaruh padawaktu itu. Di Perancis pengaruh Rococo meluas setelah wafatnya Louis IV. Gaya Rococo Perancis yang khas adalah lukisan Jean Antoine Watteau. Aliran ini membawakan sikap yang berkehendak pada kehendak kosong,berlebihan, dan dibuat-buat.


E. Modern
Kebebasan mengekspresikan ide atau gagasan dalam menciptakan karya seni, yang dimulai dari zaman Renaissance, Barok, dan dilanjutkan Rococo,berdampakpada perkembangan seni pada zaman Modern. Pada awal perkembangannya sering terjadi tidak adanya kesatuan pandangan, bahkan pertentangan satu dengan yang lain dalam memahami konsep karya seni. Hal itu ditandai dengan munculnya faham-faham atau aliran-aliran untuk menciptakan karya seni. Aliran-aliran yang bermunculan pada zaman Modern antara lain :
• Neo – Klasisisme
Pada masa ini seniman masih berorientasi pada konsep seni klasik Yunani-Romawi. Ciri-ciri aliran ini adalah memperkaya konsep seni zaman Renaissance Barok, dan Rococo. Obyeknya cenderung dekoratif serta mempunyai kesan elok dan indah.
Tokoh aliran ini adalah : Jaques Louis David (1748 – 1825).

• Realisme
Aliran Realis menggambarkan kehidupan sehari-hari. Realisme adalah aliran yang mengutamakan kenyataan yang ada. Dalam hal ini seniman dalam berkarya seni, berpegang pada apa yang dilihat dan dialami.
Tokoh aliran ini adalah : Gustav Caurbet Hore Dimer, George Hendrik Breitner, Jean Francois, dan Milet.

• Naturalisme
Aliran ini mencari obyek yang diambil dari tiruan alam nyata. Aliran Natural berusaha melukiskan suatu obyek yang mempergunakan teknik indera pengelihatan tanpa ada penafsiran. Unsur yang dipilih diambilkan dari sebagian atau mungkin juga yang mempunyai unsure keindahan saja.
Tokoh aliran ini adalah : Jan varmeer, J.L.E. Meissonier.

• Romantisme
Perbedaan aliran Romantis dengan Neo-Klasisisme terlihat pada pengambilan tema. Aliran romantis ditandai oleh kontras cahaya yang tegas, kaya akan warna dan komposisi yang hidup.
Aliran ini lebih menekankan pada bagian yang lebih emosional dari sifat manusia dari pada siafat rasionalnya. Bila seniman melukiskan wanita cantik, digambarkan dari kenyataan yang sebenarnya.
Tokoh aliran ini adalah : Theodore Gericault (1791 – 1824), Eugene Delacroix (1798 – 1863), Jean Baptite Camile Corot (1796 – 1875), Rousseau (1812 – 1867), dan Millet (1819 – 1877)

• Impresionisme
Aliran ini menitikberatkan perhatiannya pada lukisan sinar yang dipantulkan pada benda-benda yang dilukis (melukis sinar pada obyek).
Impresionisme berasal dari kata ejekan pada lukisan Claude Monet. Monet adalah orang pertama yang mempelopori aliran ini. Ia pernah menyelenggarakan pameran yang disebut “ Impresion Sunrise “. Lukisan pertama selalu mendapat ejekan, namun demikian akhirnya menjadi sangat terkenal dan kemudian dikenal dengan aliran Impresionisme
Tokoh aliran ini adalah : Eduard Maned (1832 – 1883), Edgar Degas (1834 – 1871), Aguste Renoir (1841 – 1919), Camill Pissaro (1831 – 1903), dan Alfred Sisley (1840 – 1898).

• Post Impresionisme
Aliran ini melanjutkan aliran Impresionisme, dan merupakan permulaan dianggap munculnya seni lukis modern masa itu. Seniman aliran ini dalam berkarya menemukan teknik baru dari biasa. Pengungkapan nidenya menggunakan cara baru, dengan menempatkan warna secara langsung dan berdekatan antara satu sama lainnya.
Aliran ini menciba mewujudkan bentuk-bentuk yangt lembut karena adanya pengaruh pantulan cahaya dan warna dari obyek. Dan tujuan pokoknya adalah memperkaya warna yang berlebihan dari alam atau obyek yang sebenarnya .
Tokoh aliran ini adalah : George Seurat (1859 – 1891), Paul Signac (1863 – 1935), Paul Cezane (1839 – 1906), dan Paul Gaugain (1848 – 1903).

• Pointilisme
Aliran ini melanjutkan aliran faham Impresionisme, tetapi secara teknik menitikberatkan pada penempatan warna dengan cara mendekatkan atau menjajarkan warba-warna pokok dalam bentuk-bentuk kecil,untuk mengungkapkan konsep yang menitikberatkan pada cahaya dan warna.
Dalam menggunakan warna , pada obyek menggunakan warna primer dan bayangan menggunakan warna sekunder.
Tokoh aliran ini adalah : George Seurat (1859 – 1891), dan Paul Signac (1863 – 1935)

• Ekspresionisme
Ekspresionisme adalah ungkapan emosi, perasaan batin yang timbul dari pengalaman luar dan dalam yang dipengaruhi oleh unsure-unsur kejiwaan.
Aliran ini Mengungkapkan emosi dan perasaan ke dalam bidang kanvas dengan warna, garis, dan komposisi. Seniman aliran ini dalam berkarya tidak hanya mencontoh alam yang dilihat ileh indera pengelihatan. Cara pelaksanaanya tidak terikat oleh hokum-hukum, proporsi, anatomi, dan perspektif.
Tokoh aliran ini adalah : Vincent van Gogh, Paul Cezane, dan Paul Gaugain

• Fauvisme
Istilah Fauvisme berasal dari bahasa Perancis,ytiu de fauves yang berarti mbinatang liar.
Al;iran ini munculdi Perancis kira-kira tahun 1904, yang mencoba membebaskan keterikatan dari unsure warna, garis, komposisi serta lebih berani dalam melukiskan suatu obyek.
Tokoh aliran ini adalah : Henri Mattise, Henri Rouseau, Roul Dufy, Koes Van Dongen, Jan Sluyter, dan Leo Gestel

• Futurisme
Aliran ini lahir tahun 1909 di Italia. Munculnya sebagai manifestasi yang pertama yaitu suatu pernyataan mengenai pandangan hidup baru. Aliran ini beranggapan bahwa kehidupan haruslah diangkat setinggi-tingginya oleh kegiatan dan tenaga yang kuat. Hasil lukisan aliran Futurisme banyak gerakan-gerakan, pengulangan bentuk yang berubah-ubah. Seniman kaum futuristic sering mengambil tema tentang kerusuhan, arak-arakan, dan sebagainya. Jadi penekanannya pada suasana kesibukan yang penuh gerak.
Tokoh aliran ini adalah : Carlo Carra, Buido Saverini, Umberto Riociani, Marcel Duchamp, Balla, dan F.T. Marinetti.
• Kubisme
Aliran Kubisme menitikberatkan pada konstruksi atau susunan. Pada tahap permulaan, aliran ini pelukisnya memecahkan pada setiap obyek, seperti wajah orang, biola, meja, dan lain-lain menjadi bentuk-bentuk kubus, segi-segi yangt bberbentuk geometris.
Tokoh aliran ini adalah : Paul Cezane, George Braque, Pablo Picaso, dan Juan Gris.
• Surrealisme
Aliran ini muncul pada tahun 1924. Surrealisme memandang rendah kepada peradaban manusia. Penganut aliran ini berpaham bahwa manusia berulah benar-benar sempurna apabila sudah dapat melepaskan diri dari peradaban dan moral. Mereka berpendirian bahwa kemanusiaan yang sesungguhnya bertada dalam batin yang tersembunyi.
Tokoh aliran ini adalah : Salvador Dali, Marc Chagall, Paul Klee, dan Jean Miro

• Dadaisme
Aliran ini lahir di Jerman yahun 1916 diambil dari bunyi ucapan anak kecil yang belum dapat bicara. Aliran ini nmengetengahkan lukisan kekanak-kanakan (naïf). Lukisannya lucu, menggelikan,bombastis, naïf tetapi mengandung keindahan kanak-kanak yang murni.
Tokoh aliran ini adalah : Paul Klee, Kurt Scwitters, dan Pablo Picasso 
• Abstrak
Aliran Abstrak mengutamakan irama kejiwaan. Bentuk pada lukisan aliran ini tidak menghubungkan dengan obyek yang nyata (realita), artinya dalam melukis seniman mengambil suatu unsure atau bagian dari bentuk obyek, dan berusaha membuang bentuk dari alam atau kenyataan yang ada. Dalam aliran ini, pengungkapannya benar-benar secara murni di atas kanvas dan obyeknya tidak jelas, yang tampak hanyalah coretan-coretan pernyataan jiwa dengan warna, garis, dan komposisi.
Tokoh aliran ini adalah : Piet Mondrian (1872 – 1945), Wassily Kandinsky, dan Pablo Picasso.

perkembangan karya seni rupa kontemporer

Perkembangan Karya Seni Rupa Kontemporer Mancanegara

Perkembangan karya seni kontemporer di setiap negara berbeda-beda. Hal itu dipengaruhi oleh berbagai aspek kehidupan, baik yang menyangkut politik, sosial, maupun budaya, serta aspek lainnya dari masing-masing negara yang bersangkutan. Di negara-negara yang sudah maju peradabannya, perkembangan seni mendapatkan perhatian yang cukup serius dibandingkan di negara berkembang. Oleh karena itu, di negara maju banyak dibangun galeri dan ruang pamer untuk memfasilitasi para seniman dalam menggelar karyanya. Melalui pameran, masyarakat dididik untuk mengenal, memahami, dan menilai karya seni yang disuguhkan sehingga dapat meningkatkan apresiasi seni di kalangan masyarakat.
Seni kontemporer memiliki keunikan yang khas karena para seniman lebih bebas dan leluasa berkreasi dalam menyuarakan gelora isi hatinya lewat sebuah karya seni rupa. Karya seni kontemporer tidak terlalu terkungkung oleh patron-patron yang dapat menghambat dalam proses penciptaan karya seni.

Seni Lukis Kontemporer


Karya Seni Kontemporer


Seni Lukis Kontemporer

Karya seni rupa kontemporer dibuat dengan berbagai macam media, ada yang menggunakan media konvensional, seperti kanvas, cat, dan kayu, serta ada pula karya seni rupa kontemporer yang diciptakan dengan memanfaatkan media yang ada di lingkungan sekitar, misalnya kertas bekas, jerami, pohon, persawahan, dan gedung. Teknik dan media yang digunakan oleh para seniman dalam mengungkapkan ide atau gagasannya lebih bebas dan leluasa, tanpa terhalang oleh suatu aturan dalam berkesenian. Seniman dapat memanfatkan warna-warna alami, seperti daun, bunga, kayu, dan hijaunya pohon padi di persawahan. Pemanfaatan media yang terdapat di alam sekitar tentunya memiliki konsep atau dasar-dasar pertimbangan yang kuat dalam mendukung ide atau gagasannya tersebut.
Karya seni rupa kontemporer kadang-kadang sulit dipahami maluud dan makna di balik wujud fisiknya. Masyarakat tidak seluruhnya mampu memahami makna sebuah karya seni kontemporer. Hal itu sangat tergantung dari tingkat apresiasi masyarakat terhadap karya seni rupa kontemporer. Karya seni rupa kontemporer pada umumnya muncul sebagai tanggapan terhadap situasi dan kondisi yang ada di masyarakat dalam waktu tertentu. Sesuatu yang terjadi direkam, ditanggapi, atau dikritik oleh seniman melalui media karya seni. Masing-masing seniman memiliki cara-cara tersendiri di dalam mengkritik hal-hal yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, secara visual karya seni rupa kontemporer ada yang mudah dipahami, tetapi ada pula yang sulit dipahami, misalnya karya-karya instalasi yang menyuguhkan tumpukan jerami, sampah, bahkan melibatkan sekelompok orang sebagai media ekspresi.
Rangkuman 
  • Karya seni rupa tradisional adalah seni rupa yang dibuat dengan mengikuti pola-pola, aturan tertentu yang menjadi pedoman dalam berkarya seni dan dibuat berulang-ulang tanpa merubah bentuk aslinya.
  • Aturan-aturan dalam berkarya seni tradisional tersebut umumnya terkait dalam penciptaan bentuk, pola, corak, penggunaan warna, bahan, dan ukuran.
  • Karya-karya seni rupa tradisional umumnya mempertahankan dan melestarikan serta berpegang teguh pada aturan dan nilai-nilai tradisi dalam berkarya seni sehingga karya seni rupa tradisional tidak mengalami perubahan secara signifikan, baik pola, bentuk, corak, maupun warnanya. Oleh karena itu, seni tradisional sifatnya statis sejak dulu hingga sekarang, bentuk dan coraknya tetap, serta tidak mengalami perubahan.
  • Karya seni rupa modern yaitu karya seni rupa yang ditandai dengan timbulnya kreativitas untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sebelumnya belum ada.
  • Unsur yang baru menjadi sangat penting dan harus ada dalam memberikan sebutan karya seni rupa modern.
  • Karya seni rupa modern lebih mengutamakan aspek kreativitas dalam berkarya sehingga tercinta suatu karva vane baru. Oleh karena itu. seni runa modern sifatnva lebih.
  • Teknik penciptaan karya seni rupa kontemporer dibuat oleh para seniman melalui berbagai macam cara. Ada yang dibuat dengan cara konvensional, misalnya melalui lukisan, patung, dan seni grafis. Ada pula karya seni kontemporer yang dibuat dengan nonkonvensional, yaitu dengan cara menata, menyusun, mengikat, merangkai, dan menyambung material yang digunakan dalam berkarya.
  • Perkembangan karya seni kontemporer di setiap negara berbeda-beda. Hal itu dipengaruhi oleh berbagai aspek kehidupan, baik yang menyangkut politik, sosial, maupun budaya, serta aspek lainnya dari masing-masing negara yang bersangkutan.
  • Bahan yang dipakai dalam penciptaan karya seni kontemporer lebih variatif dan bermacam-macam jenisnya. Contohnya adalah pemanfaatan media suara dan gerak yang dipadukan dengan media visual, seperti warna, tekstur, dan lain-lain.
  • Seni kontemporer memiliki keunikan yang khas karena para seniman lebih bebas dan leluasa berkreasi dalam menyuarakan gelora isi hatinya lewat sebuah karya seni rupa.
  • Ada beberapa karya seni rupa modern yang dapat digolongkan ke dalam seni kontemporer. Akan tetapi, tidak semua karya seni modern dapat disebut karya seni kontemporer.